MAKALAH PASAR PERSAINGAN TIDAK SEMPURNA

Makalah
EKONOMI MIKRO

Image result for lambang stima immi


Tentang :
“PASAR PERSAINGAN TIDAK SEMPURNA”

Disusun Oleh :
Kelompok 2 (Dua)

Angga M S
Aldi Rohman Topik
Armando V S
Andreami Agung Perdana
Chaerul Saleh
Fitrianda
Intan Kurnia P
Milla Amelia
Nurhalimah
Rizky Alfian Eka Chahya
Shinta Purnamayani
Taufik Issenin
                                
Dosen :
Drs. HASPUL NASER, M.Si

PROGRAM STUDI : EKONOMI MANAJEMEN
STIMA IMMI Tahun 2018/2019
Jl. Tanjung Barat Raya No. 11, Pejaten Timur, Pasar Minggu. Telp. (021) 7817823, Email: stieimmi@cbn.net.id


KATA PENGANTAR
                                               
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya. Makalah yang berjudul “Pasar Persaingan Tidak Sempurna” disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ekonomi Mikro yang di ampu oleh Drs. Haspul Naser, M.Si.”
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyelesaian makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Pasar Persaingan Tidak Sempurna ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.



DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................. 1
1.1  Latar Belakang................................................................................................. 1
1.2  Rumusan Masalah............................................................................................ 1
1.3  Tujuan.............................................................................................................. 1
1.4  Manfaat............................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................... 3
                        2.1 Pengertian Pasar Persaingan Tidak Sempurna................................................. 3
                        2.2 Pasar Monopoli................................................................................................ 3
                        2.3 Pasar Monopolistik.......................................................................................... 6
                        2.4 Pasar Oligopoli................................................................................................ 8
                        2.5 Pasar Monopsoni............................................................................................. 11
                        2.6 Pasar Oligopsoni............................................................................................. 14

BAB III PENUTUP...................................................................................................................... 17

                        3.1 Kesimpulan.................................................................................................... 17
                        3.2 Saran.............................................................................................................. 18

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................. 19





BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Usaha seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya selalu dilakukan sejak jaman dahulu kala. Sebelum adanya jual beli seseorang memenuhi kebutuhan hidupnya dengan bertukar barang dengan orang lain yang memiliki barang yang ia butuhkan (barter). Namun, barter bukanlah hal yang efesien bagi seseorang untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Karena terkadang barang yang ditukar tidak seimbang nilainya dengan barang yang didapat. Seiring berkembangnya jaman akhirnya didapat satuan pengukur nilai suatu barang yaitu uang. Setelah orang-orang mengenal uang maka sistem barter tidak lagi berlaku, akan tetapi yang ada adalah sistem jual beli.
Dalam sistem jual beli ada yang namanya produsen dan konsumen, tempat ditemukannya produsen dan konsumen adalah pasar. Seiring dengan perkembangan jaman, bentuk pasarpun ada bermacam-macam, ada pasar persaingan sempurna dan ada pasar persaingan tidak sempurna. Dengan disusunanya makalah ini diharapkan kita dapat mengetahui definisi dan macam-macam dari pasar persaingan tidak sempurna yang terdiri dari pasar monopoli, pasar monopolistik, pasar oligopoli, pasar monopsoni dan pasar oligopsoni.
1.2  Rumusan Masalah

1.      Apa pengertian dari pasar persaingan tidak sempurna?
2.      Apa itu pasar monopoli?
3.      Apa itu pasar monopolistik?
4.      Apa itu pasar oligopoli?
5.      Apa itu pasar monopsoni?
6.      Apa itu pasar oligopsoni?

1.3  Tujuan

1.      Mengetahui tentang pengertian pasar persaingan tidak sempurna.
2.      Mengetahui tentang pasar monopoli.
3.      Mengetahui tentang pasar monopolistik.
4.      Mengertahui tentang pasar oligopoli.
5.      Mengetahui tentang pasar monopsoni.
6.      Mengetahui tentang pasar oligopsoni.
1.4  Manfaat

1.      Memberikan informasi dan pengetahuian tentang pengertian pasar persaingan tidak sempurna.
2.      Memberikan informasi dan pengetahuan tentang pasar monopoli.
3.      Memberikan informasi dan pengetahuan tentang pasar monopolistik.
4.      Memberikan informasi dan pengetahuan tentang pasar oligopoli.
5.      Memberikan informasi dan pengetahuan tentang pasar monopsoni.
6.      Memberikan informasi dan pengetahuan tentang pasar oligopsoni.



BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Pengertian Pasar Persaingan Tidak Sempurna
Pasar persaingan tidak sempurna adalah suatu bentuk pasar yang tidak terorganisir secara sempurna atau bisa juga disebut sebagai bentuk pasar yang kehilangan satu atau lebih dari ciri-ciri yang dimiliki oleh pasar persaingan sempurna. Karena dalam pasar persaingan tidak sempurna peran dari pembeli dan penjual hilang, mereka tidak memiliki keleluasan untuk menetapkan atau menentukan harga suatu produk. Pasar persaingan tidak sempurna memiliki beberapa ciri, antara lain :
1.      Jumlah penjual yang ada sangatlah terbatas.
2.      Jumlah pembeli di dalamnya banyak.
3.      Sulit untuk masuk ke dalam pasar karena banyak hambatan dan gangguan di dalamnya.
4.      Produk yang beredar di pasar atau yang diperjualbelikan bersifat homogen atau satu jenis saja serta tidak adanya produk pengganti atau substitusi.
5.      Pihak yang berkuasa bebas dan leluasa memainkan harga dan pihak lain hanya bisa menuruti dan mengikuti ketetapan yang ada.
Dalam pasar persaingan tidak sempurna terdapat lima bentuk pasar, yaitu pasar monopoli, pasar monopolistik, pasar oligopoli, pasar monopsoni dan pasar oligopsoni.

2.2  Pasar Monopoli

Pasar monopoli berasal dari bahasa Yunani yakni monos dan polist, monos artinya satu dan polist artinya penjual, jadi monopoli adalah satu penjual. Pasar monopoli adalah suatu bentuk interaksi diantara permintaan dan penawaran yang bercirikan hanya ada produsen tunggal yang berhadapan dengan banyaknya konsumen atau pembeli. Contoh pasar monopoli seperti: Perusahaan Listrik Negara (PLN), Perusahaan Kereta Api (PERUMKA).

2.2.1        Ciri-ciri Pasar Monopoli

1.      Hanya Ada Satu Pihak Dalam Industri
Dalam pasar monopoli hanya ada satu perusahaan yang berkuasa, dalam satu industri hanya ada satu badan yang berkuasa dan bekerja. Dengan demikian suatu produk baik barang dan jasa hanya dihasilkan oleh perusahaan ini bukan dari pihak luar atau pihak lainnya.

2.      Tidak Terdapat Produk Pengganti
Barang yang dihasilkan perusahaan tidak dapat digantikan oleh barang lain yang ada dalam pasar. Barang tersebut merupakan satu-satunya jenis yang barang yang seperti itu dan tidak terdapat barang mirip yang dapat menggantikan barang tersebut. Aliran listrik adalah contoh dari barang yang tidak mempunyai barang pengganti yang mirip.

3.      Sulit Untuk Masuk ke Dalam Pasar
Untuk memasuki pasar monopoli sungguh hal yang mustahil dan sulit. Karena penguasa yang ada di dalamnya berusaha dengan segala cara untuk mengahalangi atau membentengi kekuasaan yang mereka miliki dari pendatang baru. Ada beberapa hambatan yang harus dihadapi oleh pendatang baru yang ingin masuk ke dalam pasar ini yaitu hambatan yang bersifat legal timbul dari undang-undang yang menjadi pelindung, ada juga yang bersifat teknologi, dimana teknologi yang digunakan sungguh canggih dan bagus sehingga sulit untuk ditiru oleh pihak lain, selain itu juga ada yang dari sisi keuangan, yakni modal yang harus dimiliki amatlah banyak.

4.      Dapat Mempengaruhi Penentuan Harga
Oleh karena perusahan monopoli merupakan satu-satunya penjual didalam pasar ,maka penentruan harga dapat  dikuasainya .oleh sebab itu perusahaan monopoli dipandang sebagai penentu harga atau price setter.

5.      Promosi Iklan Kurang Diperlukan
Oleh karena perusahaan monopoli adalah satu-satunya perusahan di dalam industri, ia tidak perlu mempromosikan barangnya dengan menggunakan iklan.pembeli yang memerlukan barang diproduksinya terpaksa membeli daripadanya.

2.2.2        Faktor-Faktor Yang Menimbulkan Pasar Monopoli

1.      Perusahaan monopoli mempunyai suatu sumber daya tertentu yang unik dan tidak dimiliki oleh perusahaan lain.
2.      Perusahaan monopoli pada umunya dapat menikmati skala ekonomi (economies of scale) hingga ke tingkat produksi yang sangat tinggi.
3.      Monopoli wujud dan berkembang melalui undang-undang,yaitu pemerintah memberi hak monopoli kepada perusaan tersebut.

2.2.3        Macam-Macam Monopoli

1.      Monopoli by law
Monopoli oleh Negara untuk cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan menguasai hajat hidup orang banyak.

2.      Monopoli by nature
Monopoli yang lahir dan tumbuh secara alami karena didukung iklim dan lingkungan tertentu.

2.2.4        Kelebihan Dan Kelemahan Pasar Monopoli

a.       Kelebihan Pasar Monopoli.
1.      Mendorong untuk adanya inovasi baru agar tetap terjaga monopolinya.
2.      Tidak akan mungkin timbul perusahaan-perusahaan yang kecil sehingga perusahaan monopoli akan semakin besar.
3.      Mampu melakukan penelitian dan pengembangan produk
4.      Dapat meningkatkan daya saing bilamonopoli diperoleh karena kemampuan efisiensi.
5.      Mudah mengontrol kepentingan orang banyak bila monopoli dilakukan Negara.
6.      Dapat meningkatkan inovasi (penemuan baru) bila monopoli terbentuk karena pemberian hak cipta dan hak paten.

b.      Kelemahan Pasar Monopoli.
1.      Timbul ketidakadilan karena keuntungan banyak dinikmati oleh produsen.
2.      Tidak efisiensinya biaya produksi, karena perusahaan monopoli tidak memanfaatkan secara penuh penghematan ongkos produksi atau sering disebut timbulnya pemborosan.
3.      Konsumen merasa berat karena harus membeli barang dengan harga sangat tinggi oleh perusahaan monopoli.
4.      Adanya unsur eksploitasi terhadap konsumen dan pemilik faktor-faktor produksi.

2.3  Pasar Monopolistik

Pasar persaingan monopolistik adalah pasar yang terjadi bila dalam suatu pasar terdapat banyak produsen, tetapi ada diferensiasi produk (perbedaan merk, bungkus, dan sebagainya) di antara produk-produk yang dihasilkan oleh masing-masing produsen.
Jadi, model pasar persaingan monopolistik pada dasarnya sama dengan model pasar persaingan sempurna, hanya saja dalam pasar monopolistik diperkenalkan adanya diferensiasi produk, sehingga produk yang dijual bersifat heterogen (beragam). Istilah diferensiasi produk di sini ditentukan secara riil dua barang yang tidak berbeda, namun dapat dianggap berbeda oleh konsumen. Pasar ini juga mengakui adanya kekuasaan monopoli tertentu yang timbul dari penggunaan merk dan tanda dagang yang berbeda. Contoh produknya adalah makanan ringan (snack), pulpen,buku.
2.3.1        Ciri-Ciri Pasar Monopolistik

1.      Terdapat Banyak Penjual
Terdapat banyak penjual tetapi tidak sebanyak pada pasar persaingan sempurna. Perusahaan-perusahaan dalam pasar persaingan monopolistic mempunyai ukuran yang relatif sama.

2.      Produknya Tidak Homogen (Berbeda Corak)
Produk perusahaan persaingan monopolistic berbeda coraknya dan secara fisik mudah untuk membedakan antara produk perusahaan yang satu dengan produk perusahaan lainnya. Sifat ini adalah sifat yang penting untuk membedakannya dengan sifat pada pasar persaingan sempurna.

3.      Perusahaan Mempunyai Sedikit Kekuatan Mempengaruhi Harga
Kekuatan mempengaruhi harga tidak sebesar pada pasar monopoli dan oligopoli. Kekuatan mempengaruhi harga bersumber dari perbedaan corak produk. Perbedaan ini mengakibatkan para pembeli akan memilih. Pembeli dapat lebih menyukai produk suatu perusahaan tertentu dan kurang menyukai produk perusahaan lainnya. Sehingga jika suatu perusahaan menaikkan harga, ia masih dapat menarik pembeli walaupun tidak sebanyak sebelum kenaikan harga. Sebaliknya jika suatu perusahaan menurunkan harga, belum tentu diikuti oleh kenaikan permintaan produk yang dihasilkan.

4.       Produsen Dapat Keluar Masuk Pasar
Hal ini dipengaruhi oleh laba ekonomis, saat produsen hanya sedikit di pasar maka laba ekonomisnya cukup tinggi. Ketika produsen semakin banyak dan laba ekonomis semakin kecil, maka pasar menjadi tidak menarik dan produsen dapat meninggalkan pasar.

5.      Persaingan Promosi Penjualan Sangat Aktif
Dalam pasar persaingan monopolistik harga bukan penentu utama besarnya pasar. Suatu perusahaan mungkin menjual produknya dengan harga cukup tinggi tetapi masih dapat menarik banyak pelanggan. Sebaliknya mungkin suatu perusahaan menjual produknya dengan harga yang cukup murah tetapi tidak banyak menarik pelanggan. Oleh karena itu untuk menarik para pelanggan, perusahaan harus aktif melakukan promosi, memperbaiki pelayanan, mengembangkan desain produk, meningkatkan mutu produk dan sebagainya.

2.3.2        Faktor-Faktor Yang Menimbulkan Pasar Monopilstik.

1.      Ketidakpuasan terhadap daya analisis model persaingan sempurna maupun monopoli.
2.      Sumber daya alam yang melimpah menyebabkan produsen memproduksi barang serupa tetapi memiliki keunggulan yang berbeda.
3.      Differensiasi produk yang tidak terlalu besar mendorong perusahaan untuk melakukan persaingan non harga.

2.3.3        Kelebihan dan Kelemahan Pasar Monopolistik

a.       Kelebihan pasar monopolistik
1.      Banyaknya produsen di pasar memberikan keuntungan bagi konsumen untuk dapat memilih produk yang terbaik baginya.
2.      Kebebasan keluar masuk bagi produsen, mendorong produsen untuk selalu melakukan inovasi dalam menghasilkan produknya.
3.      Diferensiasi produk mendorong konsumen untuk selektif dalam menentukan produk yang akan dibelinya, dan dapat membuat konsumen loyal terhadap produk yang dipilihnya.
4.      Pasar ini relatif mudah dijumpai oleh konsumen, karena sebagian besar kebutuhan sehari-hari tersedia dalam pasar monopolistik.

b.      Kelemahan Pasar Monopolistik
1.      Pasar monopolistik memiliki tingkat persaingan yang tinggi, baik dari segi harga, kualitas maupun pelayanan. Sehingga produsen yang tidak memiliki modal dan pengalaman yang cukup akan cepat keluar dari pasar.
2.      Dibutuhkan modal yang cukup besar untuk masuk ke dalam pasar monopolistik, karena pemain pasar di dalamnya memiliki skala ekonomis yang cukup tinggi.
3.      Pasar ini mendorong produsen untuk selalu berinovasi, sehingga akan meningkatkan biaya produksi yang akan berimbas pada harga produk yang harus dibayar oleh konsumen.

2.4   Pasar Oligopoli

Istilah Oligopoli berasal dari bahasa Yunani, yaitu: Oligos Polein  yang berarti: yang menjual sedikit atau beberapa penjual. Pasar oligopoli adalah suatu bentuk pasar yang terdapat beberapa penjual dimana salah satu atau beberapa penjual bertindak sebagai pemilik pangsa pasar terbesar (price leader). Contoh pasar oligopoli antara lain pasar bagi perusahaan industri motor, industri baja, industri rokok dan industri air mineral.
2.4.1        Ciri-ciri Pasar Oligopoli

1.      Menghasilkan Barang Standar (Homogen) Maupun Barang Berbeda Corak
Barang yang diproduksi pada pasar ini ada kalanya merupakan barang yang standar (homogen) misalnya pada industri penghasil barang mentah (baja dan aluminium) dan industri bahan baku (semen dan bahan bangunan). Selain itu pada pasar oligopoly juga memproduksi barang yang berbeda corak. Barang yang diproduksi adalah barang akhir seperti industri mobil, industri motor,industri rokok, industri pesawat terbang dan lain-lain.

2.      Pada Umumnya Perusahaan Oligopoli Perlu Melakukan Promosi Secara Iklan
Iklan sangat diperlukan oleh perusahaan oligopoly yang menghasilkan barang yang berbeda corak. Kegiatan promosi secara iklan yang sangat aktif tersebut adalah untuk dua tujuan, yaitu menarik pembeli baru dan mempertahankan pembeli lama.

3.      Hanya Sedikit Perusahaan Dalam Industri (Few Number of Firms)
Secara teoritis sulit sekali untuk menetapkan berapa jumlah perusahaan didalam pasar,agar dapat dikatakan oligopoli. Namun untuk dasar analisis, biasanya jumlah perusahaan diasumsikan kurang dari sepuluh.

4.      Kompetisi Non Harga (Non Pricing Competition)
Dalam upayanya mencapai kondisi optimal, perusahaan tidak hanya bersaing dalam harga, namun juga non harga .bentuk-bentuk kompetensi non harga antara lain adalah pelayanan purna jual serta iklan untuk memberikan informasi, membentuk citra yang baik terhadap perusahaan dan merk,serta memengaruhi perilaku konsumen.

5.      Harga Jual Tidak Mudah Berubah
Dalam pasar oligopoli ini harga yang keluar tidak cepat naik atau turun, bisa dikatakan harga selalu stabil dan tidak mudah berubah, mungkin saja karena penjualan yang stabil terhadap suatu produk yang diluncurkan oleh suatu perusahaan sudah cukup menghasilkan keuntungan, namun apa bila tiba-tiba harga naik otomatis pembeli akan berfikir kembali untuk membeli produk ini dan bisa jadi pembeli beralih pada produk perusahaan lainya yang menjual varian yang sama namu harga lebih murah dengan kualitas yang hampir sama.

6.      Sulit Dimasuki Perusahaan Baru
Dalam pasar oligopoli ini mengapa dikatakan sulit dimasuki oleh perusahaan baru, karena image dari perusahaan yang sudah lama terbangun lebih kuat dengan pembeli di banding perusahaan yang baru muncul  yang menawarkan barang yang sama namun pembeli atau konsumen tidak tau kualitas dari barang-barang yang dijual perusahaan baru tersebut.

2.4.2        Faktor-Faktor Penyebab Terbentuknya Pasar Oligopoli.

1.      Efisiensi Skala Besar
Efisiensi skala besar di dalam efisiensi teknis (teknologi) dan efisiensi ekonomi (biaya produksi). Profit hanya bisa tercipta apabila perusahaan mampu mencapai tingkat efisiensi. Efisiensi teknis menyangkut pada penggunaan teknologi dalam proses produksi. Kemampuan produsen dalam menempatkan sumber daya secara optimal. Efisiensi ekonomi menyangkut pada biaya produksi. Bagaimana mengatur biaya pada komposisi yang tepat sehingga harga yang dipasarkan merupakan harga yang bisa diterima pasar dan produsen.

2.      Kompleksitas Manajemen
Perusahaan  harus mempunyai kemampuan manajemen yang sangat baik agar mampu bertahan dalam struktur industri yang persaingannya lebih kompleks. Tidak banyak perusahaan yang memilki kemampuan tersebut, sehingga dalam pasar oligopoli akhirnya hanya terdapat sedikit produsen.

2.4.3        Macam-macam pasar oligopoli

1.      Oligopoli Murni (pure oligopoly)
Menjual barang yang homogen. Biasanya banyak dijumpai dalam industri yang menghasilkan bahan mentah atau merupakan praktek oligopoli dimana barang yang diperdagangkan merupakan barang yang bersifat identik.misalnya: praktek oligopoli pada produk mineral dalam kemasan atau semen.

2.      Oligopoli Dengan Pembedaan (differentiated oligopoly)
Menjual barang berbeda corak. Barang   seperti itu umumnya adalah barang akhir atau merupakan suatu bentuk praktek oligopoli dimana barang yang diperdagangkan dapat dibedakan.Misalnya pasar sepda motor di Indonesia yang dikuasai oleh beberapa merek terkenal seperti Honda, Yamaha dan Suzuki.

2.4.4        Kelebihan dan kelemahan pasar oligopoli

a.       Kelebihan Pasar Oligopoli
1.      Memberi kebebasan memilih bagi pembeli.
2.      Mampu melakukan penelitian dan pengembangan  produk.
3.      Lebih memperhatikan kepuasan konsumen karena adanya persaingan penjual.
4.      Adanya penerapan teknologi baru.
5.      Adanya efisiensi dalam menjalankan kegiatan produksi.
6.      Persaingan di antara perusahaan akan memberikan keuntungan bagi konsumen dalam hal harga dan kualitas barang.
7.      Jumlah penjual yang sedikit membuat penjual dapat mengendalikan harga dalam tingkat tertentu.

b.      Kelemahan Pasar Oligopoli
1.      Dibutuhkan investasi dan modal yang besar untuk memasuki pasar, karena adanya skala ekonomis yang telah diciptakan perusahaan sehingga sulit bagi pesaing baru untuk masuk ke dalam pasar.
2.      Apabila terdapat perusahaan yang memiliki hak paten atas sebuah produk, maka tidak memungkinkan bagi perusahaan lain untuk memproduksi barang sejenis.
3.      Perusahaan yang telah memiliki pelanggan setia akan menyulitkan perusahaan lain untuk menyainginya.
4.      Bisa timbul eksploitasi terhadap pembeli dan pemilik  faktor produksi.
5.      Menciptakan ketimpangan distribusi pendapatan.

2.5  Pasar Monopsoni

Pasar Monopsoni adalah bentuk pasar yang di dalamnya terdapat satu konsumen (biasanya pelaku usaha) yang menjadi pembeli tunggal dan menguasai pasar komoditas. Pasar monopsoni adalah kebalikan dari pasar monopoli yang dikuasai oleh satu penjual besar. Pasar Monopsoni biasanya terbentuk di daerah-daerah industri ternak potong dan perkebunan dimana petani tidak berada pada posisi yang baik dalam hal tawar menawar. Contoh pasar monopsoni antara lain pertanian, peternakan dan perkebunan.

2.5.1        Ciri-ciri Pasar Monopsoni

1.      Hanya Ada Satu Pembeli
Seperti yang telah disebutkan di atas, pada pasar ini hanya terdapat satu pembeli saja. Sehingga pembeli memiliki keuntungan dari segi harga dan kualitas produk yang dibeli.
Para produsen umumnya pada posisi menerima penawaran dari pembeli agar produknya dapat terjual, meskipun seringkali harga yang ditawarkan murah. Umumnya pembeli adalah pelaku usaha yang menjual kembali produk dari produsen. Pelaku usaha ini kemudian menjual kembali produk tersebut dengan harga yang lebih mahal untuk mendapatkan keuntungan.

2.      Harga Ditentukan oleh Pembeli
Pembeli memiliki kuasa penuh atas pembentukan harga di pasar ini. Tidak jarang harga yang ditawarkan oleh pembeli tidak sesuai dengan harapan produsen namun tetap diterima karena sulit untuk mendapatkan pembeli lain. Namun, meskipun pembeli memiliki kuasa atas pembentukan harga, tetap ada ketentuan dan aturan yang harus dipertimbangkan, misalnya disesuaikan dengan harga pasaran.

3.      Produknya Adalah Bahan Mentah
Sebagian besar produk yang diperjualbelikan di pasar monopsoni adalah produk mentah dimana pembeli kemudian akan menjualnya kembali ke pihak lain.

4.      Pendapatan Tidak Merata
Pada pasar ini sering terjadi ketidakadilan dimana produsen tidak memiliki peran dalam hal penentuan harga dan sulit berkembang karena sering menjual produknya dengan harga murah.
Sebaliknya, para pembeli akan semakin kaya karena dapat mengambil keuntungan dari dua pihak, yaitu dari produsen dan dari konsumen akhir yang membeli produk darinya.

5.      Sering Terjadi Perselisihan
Perselisihan antara pembeli dan penjual bukan hal yang aneh di pasar ini. Hal tersebut terjadi karena harga yang diberikan pembeli jauh dari harapan penjual sehingga membuat penjual merasa dirugikan. Perselisihan juga timbul karena belum adanya pihak ketiga, misalnya pemerintah, yang mengatur mengenai harga produk agar kedua belah pihak saling menguntungkan.
2.5.2        Faktor-Faktor Yang Menimbulkan Pasar Monopsoni

1.      Tidak ada pembeli yang antusias pada pasar tersebut.
2.      Lokasi produsen berada di tempat terpencil dan sulit dijangkau.
3.      Biaya operasional tinggi.

2.5.3        Kelebihan dan Kekurangan Pasar Monopsoni

a.       Kelebihan Pasar Monopsoni
1.      Kualitas hasil produksi pada pasar ini terjamin karena pembeli hanya mau menerima produk berkualitas.
2.      Kreatifitas para produsen di pasar ini akan terasah karena selalu berusaha melakukan inovasi dan kreatifitas dalam memproduksi barang berkualitas dengan biaya murah agar tidak sampai gulung tikar.
3.      Pada pasar ini pembentukan harga dilakukan oleh pembeli tanpa mempertimbangkan kondisi inflasi atau deflasi. Dengan kata lain, penentuan harga di pasar ini cenderung lebih mudah.
4.      Pada pasar ini penjual tidak perlu melakukan promosi karena pembeli akan mudah menemukan mereka. Satu pembeli tersebut akan menampung semua produk dari banyak produsen lainnya.
5.      Alur penjualan di pasar ini lebih mudah diatur karena pembelinya hanya ada satu pihak dan pembayaran langsung dilakukan tanpa harus menunggu produk terjual ke konsumen akhir.

b.      Kekurangan Pasar Monopsoni
1.      Pembeli bisa berlaku semena-mena. Sebagai penguasa pasar, tidak jarang pembeli melakukan tindakan semena-mena terhadap produsen, khususnya dalam hal penentuan harga. Contohnya, saat biaya produksi meningkat karena adanya inflasi, pembeli tidak mau membeli dengan harga lebih tinggi tapi tetap dengan harga yang lama.
2.      Aspirasi penjual tidak didengar. Pada pasar ini masukan dan kritikan para produsen tidak diperhatikan oleh pembeli. Dengan kata lain, para produsen hanya bisa menerima keadaan dan berharap pembeli mau perduli dengan keinginan mereka.
3.      Masalah ekonomi hanya ditanggung penjual. Masalah ekonomi pasti terjadi di semua negara, baik itu inflasi, deflasi, dan lain-lain. Kelemahan lain dari pasar ini adalah semua masalah perekonomian tersebut hanya diganggung oleh produsen, pembeli umumnya tidak perduli.

2.6  Pasar Oligopsoni

Pengertian Pasar Oligopsoni adalah suatu bentuk pasar yang di dalamnya terdapat dua atau lebih pembeli (umumnya pelaku usaha) yang menguasai pasar dalam hal penerimaan pasokan, atau berperan sebagai pembeli tunggal atas barang/ jasa di dalam suatu pasar komoditas.
Pada pasar ini pembeli merupakan pelaku usaha yang membeli bahan mentah lalu menjualnya kembali kepada konsumen akhir. Dalam pasar ini, pembeli memiliki peranan besar dalam hal penentuan harga barang di pasar tersebut.
Pasar Oligopsoni merupakan salah satu bentuk dari Pasar Persaingan Tidak Sempurna, yaitu pasar yang belum terorganisir dengan baik dan sering timbul ketidakadilan di dalam pasar. Contoh pasar oligopsoni antara lain pasar wortel dan contoh konkritnya antara lain usaha kontruksi bangunan.

2.6.1        Ciri-Ciri Pasar Oligopsoni

1.      Terdapat Beberapa Pembeli
Di dalam pasar Oligopsoni terdapat beberapa pembeli yang menguasai pasar dimana tugasnya adalah membeli produk-produk yang dihasilkan oleh produsen. Meskipun menguasai pasar, para pembeli tidak bisa bertindak semaunya karena akan merugikan dirinya sendiri. Jika pembeli melakukan kesalahan, produsen bisa saja memilih pembeli lain yang punya jaringan dan dana yang kuat.

2.      Umumnya Pembeli Adalah Distributor
Pada pasar ini, sebagian besar konsumennya adalah distributor. Mereka membeli produk yang dihasilkan produsen untuk dijual kembali ke konsumen akhir.

3.      Produknya Adalah Bahan Mentah
Semua produk yang dijual di pasar ini adalah produk mentah atau bahan setengah jadi yang harus diolah agar dapat digunakan. Para pembeli kemudian mengolah bahan mentah tersebut dan menjualnya ke konsumen akhir.

4.      Harga Produk Cenderung Stabil
Di dalam pasar Oligopsoni, produsen dan konsumen saling memiliki ketergantungan satu sama lain. Sehingga, ketika produsen menaikkan harga maka konsumen akan berpindah ke produsen lain yang menawarkan harga lebih murah. Saat terjadi masalah perekonomian, misalnya terjadi inflasi atau deflasi, maka pihak produsen dan konsumen akan sama-sama menanggungnya.

5.      Jenis Barang Sedikit
Produk di pasar Oligopsoni ini biasanya adalah komoditas, misalnya cengkeh, padi, susu sapi, dan lain-lain. Namun, pasar ini terbentuk berdasarkan potensi yang ada di suatu daerah. Misalnya potensi di suatu daerah adalah cengkeh, maka pasar Oligopsoni di daerah tersebut dikuasai oleh cengkeh saja.

6.      Pendapatan Merata
Pendapatan para penjual di pasar ini cenderung merata karena di pasar ini tidak terjadi monopoli ataupun penentuan secara semena-mena.

2.6.2        Kelebihan dan Kekurangan Pasar Oligopsoni

a.       Kelebihan Pasar Oligopsoni
1.      Di pasar ini, hak-hak produsen terlindungi dengan baik meskipun pembeli berperan sebagai penguasa. Hal tersebut bisa terpenuhi karena di dalam pasar ini adala beberapa pembeli, sehingga ketika penjual merasa dirugikan maka ia dapat berpindah ke pembeli lain.
2.      Masih berhubungan dengan poin #1, di pasar ini pembeli tidak bisa bertindak semaunya. Meskipun dapat menentukan harga, pembeli harus menyesuaikan harga dengan barang yang dibeli agar produsen mau menjual kepadanya.
3.      Walaupun pasar ini masih belum terorganisir dengan baik, namun pasar ini umumnya mengedepankan keadilan, menghindari kecurangan, dan tidak menyalahgunakan kebebasan.

b.      Kekurangan Pasar Oligopsoni
1.      Kualitas produk pada pasar ini kurang terjaga dengan baik karena penjualan cenderung mudah. Produsen kurang memperhatikan kualitas karena di dalam pasar ini terdapat beberapa pembeli besar dan mudah menjual produknya sehingga kualitas kurang terjaga.
2.      Di pasar ini juga cukup rentan terjadi manipulasi dimana beberapa pembeli melakukan kerjasama memanipulasi keadaan yang dapat merugian produsen. Biasanya manipulasi ini terjadi karena pembeli ingin mendapatkan harga yang lebih murah.
3.      Kemudahan dalam hal jual-beli di pasar ini menimbulkan kekurangan tersendiri, yaitu kurangnya kreatifitas. Produsen hanya fokus pada produksi tanpa merasa perlu melakukan inovasi dan kreatifitas terhadap produk dan bisnis mereka.


BAB III
PENUTUP
3.1  Kesimpulan
Pasar persaingan tidak sempurna adalah suatu bentuk pasar yang tidak terorganisir secara sempurna atau bisa juga disebut sebagai bentuk pasar yang kehilangan satu atau lebih dari ciri-ciri yang dimiliki oleh pasar persaingan sempurna. Karena dalam pasar persaingan tidak sempurna peran dari pembeli dan penjual hilang mereka tidak memiliki keleluasaan untuk menetapkan atau menentukan harga suatu produk. Dalam pasar persaingan tidak sempurna terdapat lima bentuk pasar, yaitu pasar monopoli, pasar monopolistik, pasar oligopoli, pasar monopsoni dan pasar oligopsoni.
Pasar monopoli adalah suatu bentuk interaksi diantara permintaan dan penawaran yang bercirikan hanya ada produsen tunggal yang berhadapan dengan banyaknya konsumen atau pembeli. Contoh pasar monopoli seperti : Perusahaan Listrik Negara (PLN), Perusahaan Kereta Api (PERUMKA).
Pasar persaingan monopolistik adalah pasar yang terjadi bila dalam suatu pasar terdapat banyak produsen, tetapi ada diferensiasi produk (perbedaan merk, bungkus, dan sebagainya) di antara produk-produk yang dihasilkan oleh masing-masing produsen. Contoh produknya adalah:makanan ringan (snack), pulpen dan buku.
Pasar oligopoli adalah suatu bentuk pasar yang terdapat beberapa penjual dimana salah satu atau beberapa penjual bertindak sebagai pemilik pangsa pasar terbesar (price leader). Contoh pasar oligopoli antara lain pasar bagi perusahaan industri motor, industri baja, industri rokok dan industri air mineral.
Pasar Monopsoni adalah bentuk pasar yang di dalamnya terdapat satu konsumen (biasanya pelaku usaha) yang menjadi pembeli tunggal dan menguasai pasar komoditas. Pasar monopsoni adalah kebalikan dari pasar monopoli yang dikuasai oleh satu penjual besar. Pasar Monopsoni biasanya terbentuk di daerah-daerah industri ternak potong dan perkebunan dimana petani tidak berada pada posisi yang baik dalam hal tawar menawar. Contoh pasar monopsoni antara lain pertanian, peternakan dan perkebunan.
Pengertian Pasar Oligopsoni adalah suatu bentuk pasar yang di dalamnya terdapat dua atau lebih pembeli (umumnya pelaku usaha) yang menguasai pasar dalam hal penerimaan pasokan, atau berperan sebagai pembeli tunggal atas barang/ jasa di dalam suatu pasar komoditas. Contoh pasar oligopsoni antara lain pasar wortel dan contoh konkritnya antara lain usaha kontruksi bangunan.
3.2  Saran
Demikian makalah yang dapat kami sajikan tentang pasar persaingan tidak sempurna yang cukup singkat, namun jika ingin lebih mengetahui tentang pasar persaingan tidak smepurna dapat mendalaminya dengan berbagai buku ataupun sumber yang berhubungan dengan pasar persaingan tidak sempurna.




DAFTAR PUSTAKA

Pratama, Rahardja. dan Manurung, Mandala. 2006. “Teori Ekonomi Mikro Suatu   Pengantar”. Jakarta: FE UI
Sukirno., Sudono. 2008 ‘’Mikroekonomi teori pengantar”, Ed. 3-23, Jakarta: PT Raja Gafindo Persada.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perkembangan Indomie