Perkembangan Indomie


Makalah
EKONOMI MIKRO




Tentang :
“PERKEMBANGAN INDOMIE”

Disusun Oleh :
Kelompok 1 (Satu)

Andreami Agung Perdana
Anggit Hariyadi
Desi Nandayani Pratiwi
Febe Delia R
Ibrahim Hasibuan
Madarhi
Nurhalimah
Wiyanti Kusuma Wardhani

                                
Dosen :
Drs. HASPUL NASER, M.Si

PROGRAM STUDI : EKONOMI MANAJEMEN
STIMA IMMI Tahun 2018/2019
Jl. Tanjung Barat Raya No. 11, Pejaten Timur, Pasar Minggu. Telp. (021) 7817823, Email: stieimmi@cbn.net.id



KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya. Makalah yang berjudul “Perkembangan Indomie” disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ekonomi Mikro yang di ampu oleh Drs. Haspul Naser, M.Si.”
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyelesaian makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Perkembangan Indomie ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.



DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................. 1
1.1  Latar Belakang................................................................................................. 1
1.2  Rumusan Masalah............................................................................................ 2
1.3  Tujuan.............................................................................................................. 2
1.4  Manfaat............................................................................................................ 3
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................. 4
                        2.1 Company Profile PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk............................. 4
                        2.2 Sejarah............................................................................................................. 5
                        2.3 Perkembangan Produk..................................................................................... 6
                        2.4 Strategi Marketing Mix PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk................... 7
                        2.5 Placement Strategy (Strategi Penentuan Lokasi)............................................ 10
                        2.6 Promotion Strategy (Strategi Promosi/Periklanan)......................................... 12
                        2.7 Customer Relationship (Manajemen Hubungan Pelangan)............................ 18
                        2.8 Pricing Strategy (Strategi Penentuan Harga).................................................. 20
                        2.9 Corpotate Social Resposibility (CSR) Strategy.............................................. 22
                        2.10 Lisensi........................................................................................................... 26
                        2.11 Joint Venture................................................................................................. 26
                        2.12 Akusisi.......................................................................................................... 27

BAB III PENUTUP

                        3.1 Kesimpulan.................................................................................................... 29
                        3.2 Saran.............................................................................................................. 29

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................. 30
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Di jaman yang serba cepat ini manusia selalu menginginkan sesuatu secara instan dengan harga yang terjangkau, tidak terkecuali dengan makanan. Jika menyangkut makanan yang instan, cepat saji dan harga yang murah tentu mie instan adalah pilihan utamanya. Hampir semua orang mengenal dan menyukai mie instan, bahkan ada yang sudah menganggap mie instan sebagai makanan pokok, seperti yang terjadi di beberapa negara di Timur Tengah dan di Nigeria.
Produk mie instan yang digemari di Indonesia kebanyakan berasal dari produk PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (Sarimi, Indomie, Pop Mie). Tapi yang mengejutkan ternyata tidak hanya orang Indonesia yang menyukai produkmie instan dari Indofood, tapi nyaris semua orang di seluruh penjuru dunia menggemari Indofood. Hal itu bisa dibuktikan dari produk mie instan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk yang sudah menembus pasar luar negeri seperti Asia, Australia, Eropa, Amerika Serikat hingga Afrika. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk juga telah membuka fasilitas produksi mie instan di berbagai negera, diantaranya yaitu di Jeddah, Saudi Arabia, dan Nigeria. Maka jangan heran jika Indofood disebut-sebut sebagai produsen mie instan paling terkemuka dan paling besar di dunia.
Kita sebagai warga negara Indonesia tentu harus bangga dengan pencapaian PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. PT Indofood menjadi salah satu beberapa perusahaan Indonesia yang mampu menguasai pasar internasional. Salah satu strategi yang menjadi kunci kesuksesan PT Indofood di pasar Internasional adalah mix marketing strategy serta bagaimana PT Indofood bekerjasama dengan perusahaan lain baik dari perusahaan lokal maupun internasional, seperti melalui akuisisi, lisensi, joint venture, investasi dan lain-lain. Untuk itu kami akan mencoba menganalisa strategi dari PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk di pasar internasional terutama untuk produk mie instannya, strategi yang tidak hanya membuat mereka menjadi nomor satu di Indonesia tapi juga di dunia.

B.     Rumusan Masalah

1.      Apa itu PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ?
2.      Bagaimana sejarah PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk?
3.      Bagaimana perkembangan produk PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk?
4.      Bagaimana strategi marketing mix PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk?
5.      Bagaimana strategi penentuan lokasi (Placement Strategy) PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk?
6.      Bagaimana strategi promosi/periklanan (Promotion Strategy) PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk?
7.      Bagaimana strategi penentuan harga (Pricing Strategy) PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk?
8.      Bagaimana strategi CSR (Corporate Social Responsibility) PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk?
9.      Bagaimana cara mendapatkan lisensi dari PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk?
10.  Perusahaan apa saja yang menjadi Joint Venture PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk?
11.  Bagaimana proses akusisi dalam PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk?

C.    Tujuan

1.      Mengetahui tentang PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
2.      Mengetahui sejarah PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
3.      Mengetahui perkembangan produk PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
4.      Mengetahui strategi marketing mix PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
5.      Mengetahui strategi penentuan lokasi (Placement Stragety) PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
6.      Mengetahui strategi promosi/periklanan (Promotion Strategy) PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
7.      Mengetahui strategi penentuan harga (Pricing Strategy) PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
8.      Mengetahui strategi CSR (Corporate Social Responsibility) PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
9.      Mengetahui lisensi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
10.  Mengetahui Joint Venture PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
11.  Mengetahui akusisi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.

D.    Manfaat

1.      Memberikan informasi dan pengetahuan tentang PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
2.      Memberikan informasi dan pengetahuan sejarah PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
3.      Memberikan informasi dan pengetahuan perkembangan produk PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
4.      Memberikan informasi dan pengetahuan strategi marketing mix PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
5.      Memberikan informasi dan pengetahuan strategi penentuan lokasi (Placement Stragety) PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
6.      Memberikan informasi dan pengetahuan strategi promosi/periklanan (Promotion Strategy) PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
7.      Memberikan informasi dan pengetahuan strategi penentuan harga (Pricing Strategy) PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
8.      Memberikan informasi dan pengetahuan strategi CSR (Corporate Social Responsibility) PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
9.      Memberikan informasi dan pengetahuan lisensi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
10.  Memberikan informasi dan pengetahuan Joint Venture PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
11.  Memberikan informasi dan pengetahuan akusisi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.

BAB II
PEMBASAHASAN

1.      Company Profile PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
                         
Image result for indofood
Lambang PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk

PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk merupakan produsen berbagai jenis makanan dan minuman yang bermarkas di Jakarta, Indonesia. Awalnya mereka hanya berfokus untuk memproduksi dan mengembangkan produk mie instan, tapi seiring dengan kesuksesan produk mie instanya, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk juga mulai bergerak ke bidang makanan yang lain atau bahkan minuman. Perusahaan ini didirikan pada tanggal 14 Agustus 1990 oleh Sudono Salim dengan nama PT. Panganjaya Intikusuma yang pada tanggal 5 Februari 1994 menjadi Indofood Sukses Makmur. Perusahaan ini mengekspor produk dan bahan makanannya hingga Australia, Asia, Afrika, Amerika hingga Eropa. Salah satu produknya yang terkenal adalah mie instan.
Dalam beberapa dekade ini Indofood telah bertransformasi menjadi sebuah perusahaan total food solution dengan kegiatan operasional yang mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia di rak para pedagang.


Gedung Indofood Tower
          
            2.      Sejarah

Indomie adalah merek produk mi instan dari Indonesia. Di Indonesia, Indomie diproduksi oleh PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Produk dari perusahaan milik Sudono Salim ini mulai dibuat pertama kali pada tanggal 9 September 1970 dan dipasarkan ke konsumen sejak tahun 1972, dahulu diproduksi oleh PT. Sanmaru Food Manufacturing Co. Ltd., dan pertama kali hadir dengan rasa Ayam dan Udang. Selain dipasarkan di Indonesia, Indomie juga dipasarkan secara cukup luas di Mancanegara, antara lain di Amerika Serikat, Australia, berbagai negara Asia dan Afrika serta negara-negara Eropa. Hal ini menjadikan Indomie sebagai salah satu produk Indonesia yang mampu menembus pasar internasional . Di Indonesia sendiri, sebutan “Indomie” sudah umum dijadikan istilah generik yang merujuk kepada mie instan.
Indomie diklaim sebagai makanan yang sehat dan bergizi oleh produsennya. Produk mie instan ini disebut memiliki berbagai kandungan gizi seperti energi, protein, niasin, asam folat, mineral zat besi, natrium dan berbagai vitamin seperti vitamin A, B1, B6 dan B12. Meskipun begitu, konsumsi Indomie yang terlalu sering tidak dianjurkan, sebab Indomie mengandung pewarna tartrazine yang tidak baik bagi kesehatan apabila dikonsumsi dalam jangka panjang.
Selain dipasarkan di Indonesia, Indomie juga dipasarkan secara cukup luas di Mancanegara, antara lain di Amerika Serikat, Australia, berbagai negara Asia dan Afrika  serta negara-negara Eropa, menjadikan Indomie sebagai salah satu dari segelintir produk asli Indonesia  yang mampu menempus pasar internasional. Di Indonesia sendiri, sebutan “Indomie” sudah umum dijadikan istilah generik yang merujuk kepada mie instan.
Harga Indomie yang ekonomis dan cita rasanya yang telah disesuaikan dengan selera Indonesia membuat produk mie instan ini sangat digemari oleh masyarakat. Bahkan, tidak jarang warga Indonesia yang melakukan perjalanan ke luar negeri membawa Indomie untuk mengatasi masalah ketersediaan makanan yang praktis dan sesuai dengan selera Indonesia. Kepraktisan dalam penyajiannya dan mudahnya pendistribusian membuat Indomie menjadi andalan warga Indonesia saat terjadi tragedi bencana alam untuk mengatasi masalah keterbatasan dan kelangkaan bahan pangan di lokasi dengan segera.

3.       Perkembangan Produk

Indomie memang merupakan produk Indofood yang paling dikenal, baik di Indonesia atau di dunia internasional. Tapi produk mie instan yang pertama kali diciptakan di Indonesia bukanlah Indomie tetapi Supermi pada tahun 1968. Supermi merupakan produk mie instan yang diproduksi oleh salah satu perusahaan yang nantinya akan bergabung dengan Indofood yaitu PT Supermi Indonesia.

Indomie pertama kali dipasarkan pada tahun 1982, PT Sarimi Asli Jaya memproduksi mie instan dengan merek Sarimi. Produk Sarimi cukup sukses dan digemari oleh masyarakat indonesia waktu itu. Dan setelah menganggap sebagai ancaman bagi produk Indomie, PT Sanmaru akhirnya memutuskan untuk mengakuisisi PT Sarimi Asli Jaya pada tahun 1984 (kedua perusahaan ini nantinya akan bergabung dengan Grup Salim dan membentuk PT Indofood CBP Sukses Makmur).

Beberapa tahun setelah mengakuisisi PT Sarimi Asli Jaya yaitu pada tahun1987, PT Sanmaru meluncurkan mie instan dalam bentuk cup bermerek Pop Mie. Setelah pada tahun 1986 PT Supermi Indonesia diakuisisi oleh Grup Salim dan pada tahun 1992 PT Sanmaru juga diambil alih seluruh sahamnya oleh Grup Salim. Keempat produk mie instan yang dijelasin diatas resmi menjadi milik GrupSalim, dan agar tidak menjadi ribet dalam pengurusan produksi maupun pemasarannya, Grup Salim pada tahum 1994 menggabungkan perusahaan-perusahaan mie instannya dengan perusahaan pangan miliknya PT Panganjaya Intikusuma yang didirikan Suyodono Salim pada tahun 1994. Sejak saat itu produksi mie instan mulai meningkat baik untul keperluan masyarakat Indonesia sendiri ataupun untuk keperluan ekspor dan keempat produk mie instan tadi mampu mencapai kesuksesan baik di pasar lokal maupun internasional terutama produk Indomie.

4.       Strategi Marketing Mix PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk

Dalam menghadapi pasar global yang semakin kompleks PT Indofood CBP Sukses Makmur perlu mengembangkan strategi khusus terutama di bidang produksi, pemasaran, penjualan dan penetapan harga (pricing), serta CSR Policy.

a.      Production Strategy ( Strategi Produksi )

Sebagai makanan instan yang praktis namun memiliki cita rasa yang kuat, Indomie menguasai pasar mie instan di Indonesia. Kepopuleran Indomie ternyata tidak hanya di Indonesia, tapi gaungnya sudah sampai ke Mancanegara. Lebih dari 20 tahun, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk memperkenalkan Indomie, produk mie instan ke pasar internasional. Kini Indomie bukan hanya dikenal di negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, Hong Kong hingga Taiwan.
Namun, Indomie sudah terbang jauh ribuan kilometer, menjangkau lebih dari 80 negara baik di Eropa, Timur Tengah, Afrika hingga Amerika. Di Sudan dan Libanon, Indomie hampir ada disetiap toko retail dan super market. Bahkan, Indofood juga membangun pabrik di sejumlah negara, seperti di Malaysia, Saudi Arabia, Nigeria, Suria hingga Mesir.
Berikut ini adalah strategi produksi yang dilakukan oleh Indofood untuk menembus pasar internasional:
·         Melakukan Inovasi Terus Menerus
Inovasi dari segi kualitas dan rasa terus dikembangkan dengan menyesuaikan pada hasil riset terhadap keinginan dan selera konsumen. Dengan pasarnya yang luas hingga ke mancanegara, Indofood juga mengembangkan rasa Indomie berdasarkan wilayah.
Untuk pasar Indonesia, Indomie memiliki beberapa macam cita rasa di antara lain:
-          Indomie Goreng Spesial
-       Indomie Goreng Spesial Plus (Bawang Goreng Lebih Banyak dan Lengkap dengan Saus Cabe)
-          Indomie Goreng Cabe Ijo
-          Indomie Goreng Pedas
-          Indomie Goreng Iga Penyet
-          Indomie Goreng Rendang
-          Indomie Goreng Sate
-          Indomie Goreng Rasa Cakalang
-          Indomie Goreng Rasa Rendang Pedas Medan
-          Indomie Rasa Cakalang
-          Indomie Rasa Coto Makassar
-          Indomie Rasa Empal Gentong
-          Indomie Rasa Kari Ayam Medan
-          Indomie Rasa Mi Celor
-          Indomie Rasa Mi Kocok Bandung
-          Indomie Rasa Sop Buntut
-          Indomie Rasa Soto Banjar
-          Indomie Rasa Soto Banjar Limau Kulit
-          Indomie Rasa Soto Betawi
-          Indomie Rasa Soto Medan


Image result for gambar rak indomie di pabrik
Rak Berbagai Macam Rasa Indomie di Supermarket 

·         Membangun Pabrik di Luar Negeri
Indofood dalam melakukan ekspansi, selain mengekspor indomie, mereka juga membangun pabrik produksi indomie di luar negeri. Selain di negara tetangga Malaysia, Indofood juga telah membuka pabrik di benua Afrika, antara lain pabrik di Afrika Selatan, Mesir, Nigeria, Serbia dan Kenya.


Peresmian pabrik mie instan Indomie di Serbia [Foto/Facebook/Embassy of the Republic of Indonesia-Belgrade]
Peresmian Pabrik Indomie di Serbia


·         Standarisasi Produk
Indomie merupakan makanan khas Indonesia yang mempunyai cita rasa tinggi. Salah satu keunggulan indomie adalah cita rasa yang dapat diterima di seluruh dunia. Bahkan banyak dari wisatawan Indonesia yang  berkunjung ke luar negeri, mencari indomie sebagai pelepas rindu dengan masakan Indonesia. Oleh karena itu, kegiatan produksi yang dilakukan indomie telah terstandarisasi di seluruh pabriknya di dunia, baik dari segi kemasan dan produk untuk mempertahankan kualitas dan rasa.
Karakteristik utama perusahaan dalam kegiatan produksi indomie  bersifat mass production. Artinya ialah, variasi barang yang diproduksi relatif sedikit tetapi dengan volume produksi yang besar. Indomie fokus dalam penguatan cita rasa dan brand untuk produk-produk yang sudah ada. Hal ini terlihat dari desain kemasan yang tidak banyak berubah dan cenderung kaku. Tidak ada inovasi dalam desain produk dan kemasan dimaksudkan untuk menguatkan brand dan ingatan konsumen akan indomie.

·         Mempertahankan Kualitas
Untuk menembus pasar internasional, perusahaan merencanakan suatu komitmen untuk menghasilkan produk makanan bermutu, aman dan halal untuk dikonsumsi. Aspek kesegaran, higienis, kandungan gizi, rasa,  praktis, aman dan halal untuk dikonsumsi senantiasa menjadi prioritas  perusahaan untuk menjamin mutu produk yang selalu prima. Produksi Indomie khususnya juga memperhatikan keamanan bagi customer. Namun bukan saja sekedar soal keamanan produknya, namun lebih dari itu, yakni proses produksi harus sesuai standar internasional. Kedua, bahan baku yang diperoleh harus dari kebun atau pertanian yang sudah memenuhi standar good coming practice. Indofood juga telah memenuhi persyaratan standar internasional bagi eksportir untuk masuk negara tertentu dalam bentuk sertifikasi ISO 9001: 2008, HACCP (Hazard  Analysis & Critical Control Points) dan sertifikat halal. Karena bila tidak ada jaminan keamanan tersebut, retail shop tidak mau menjual karena ditolak oleh konsumen.

5.       Placement Strategy (Strategi Penentuan Lokasi)

Group Indofood memiliki jaringan distribusi terluas di Indonesia, menembus sampai hampir ke setiap sudut kepulauan. Jumlah titik stok (gudang) semakin diperbanyak secara agresif sejak tahun 2005, sehingga mampu menyediakan penetrasi yang lebih luas melalui rantai suplai dan penghantaran. Variabel variabel yang dapat dianalisa dalam strategi penempatan lokasi PT. Indofood adalah :

a.       Saluran Distribusi

Setiap perusahaan barang dan jasa tidak akan lepas dari masalah  penyaluran barang yang dihasilkan atau barang yang akan dijual ke konsumen. Para Produsen berhak menentukan kebijakan distribusi yang akan dipilih dan disesuaikan dengan jenis barang serta luasnya armada penjualan yang akan digunakan. Sedangkan untuk tahapan distribusi Indomie adalah dari Produsen → Wholeseller → Retailer → Konsumen. Karena, produk mie instan tahan lama dan tidak mudah rusak sehingga  produk Indomie tidak masalah jika mengunakan saluran distribusi yang  panjang. Contoh saluran distribusi Wholeseller sudah hampir menyeluruh ke semua wholeseller-wholeseller besar diseluruh Indonesia seperti Giant, Hypermart, Carefour dan lain sebagainya, dan juga retailer seperti Indomaret dan penjual warung-warung kelontong yang tersebar di seluruh Indonesia Daftar distributor utama PT. Indofood :
·         PT. Indomarco Adi Prima
·         PT. Tristama Makmur
·         PT. Putri Daya Usaha Utama
·         PT. Cemaco Mandiri Corporation
·         PT. Cereko Reksa Corporation

Selebihnya di distribusikan melalui lebih dari 50 distributor dan subdistributor independent, untuk selanjutnya didistribusikan ke 160.000  pedagang eceran di seluruh Indonesia. Sedangkan untuk di pasar luar negeri seperti di Amerika dan Australia  produk Indomie dapat ditemukan di berbagai supermarket Asia seperti Lion Supermarket, Marina Food dan 99 Ranch Market.

b.      Wilayah Penjualan

Akhir tahun 1980 PT. Indofood mulai bergerak di pasar Internasional dengan mengekspor mie Instan ke beberapa negara ASEAN, Timur Tengah, Hongkong, Taiwan, China, Belanda, Inggris, Jerman, Australia dan negara-negara di Afrika, bahkan konsumen dari Nigeria merupakan yang terbesar di seluruh dunia. Untuk di Indonesia sendiri penjualan Indomie sudah menyeluruh dari sabang hingga Merauke, bahkan di Yogyakarta agen-agen bekerjasama dalam menyediakan Indomie dengan warung- warung seperti Burjo (warung yang menyediakan bubur kacang hijau dan mie instan/mie goreng sebagai menu utama) yang berjumlah ratusan.


Related image
Penjualan Indomie di Pasar Nigeria

c.       Lokasi Gerai

Lokasi gerai sudah ada di Indonesia beberapa negara ASEAN dan juga Amerika dan Eropa. Lokasi pabriknya tersebar di 15 kota, diantaranya Medan, Pekanbaru, Palembang, Tangerang, Lampung, Pontianak, Manado, Semarang, Surabaya, Banjarmasin, Makasar, Cibitung, Jakarta, Bandung dan Jambi, sedangkan cabang tanpa pabrik yaitu Solo Bali dan Kendari. Hal ini bertujuan agar produk yang dihasilkan cukup untuk didistribusikan ke wilayah sekitar kota dimana pabrik berada, sehingga produk dapat diterima oleh konsumen dalam keadaan segar serta membantu program pemerintah melalui pemerataan tenaga kerja lokal.

d.      Tingkat dan Lokasi Persediaan

Gudang stok ditempatkan pada area-area yang memiliki outlet retail yang banyak, termasuk pasar tradisional, sehingga setiap gudang dapat melayani masing-masing area geografis dalam waktu yang sesingkat mungkin.

e.       Sistem Transportasi

Saat ini PT. Indofood sudah memiliki lebih dari 1200 kendaraan operasional yang kegiatan pemasarannya memegang peranan sangat  penting dalam menjual produknya kepada masyarakat melalui penjualan sendiri yang beroperasi di DKI Jakarta, Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Sedangkan untuk wilayah diluar wilayah-wilayah tersebut maka dilakukan penjualan tidak langsung melalui distributor lalu pengecer dan grosir baru ke konsumen akhir.

6.      Promotion Strategy (Strategi Promosi/Periklanan)

Indomie memiliki tagline yang sangat sederhana namun sangat pas dan ringan untuk didengar dan diingat oleh masyarakat yaitu “Indomie seleraku” sedangkan nama atau merk indomie menjadi salah satu keberhasilan dari memilih nama produk sehingga produk tersebut banyak dikenal khususnya oleh masyarakat Indonesia. Nama yang singkat, sederhana namun unik, mudah diingat, menjadi beberapa faktor dari keberhasilan tersebut. Masyarakat Indonesia sendiri beranggapan bahwa nama atau merk indomie berasal dari kepanjangan Indonesia-mie sehingga menimbulkan asumsi bahwa indomie membawa jati diri bangsa. Indomie saat ini berada pada posisi mature, sudah stabil, memiliki brand yang sangat kuat sehingga dapat bertahan sebagai Top of Mind merek mie instan. Pada tahap ini Indomie masih mengadakan promosi untuk mengingatkan konsumen bahwa indomie masih exsist dan selalu berinovasi produk maupun strategi promosinya. Indomie sempat direbut pasarnya oleh Mie Sedaap sehingga  pangsa pasar indomie menurun, meskipun masih tetap menguasai sebagian besar  pasar indofood tetap gencar melakukan promosi, terutama melalui media elektronik khususnya televisi. Dengan promosi massal menggunakan periklanan yang menarik, indofood mengupayakan untuk menanamkan brand produk kepada konsumen agar semakin kuat posisinya pada brand image konsumen. Selain melalui media elektronik, indofood juga melakukan promosi dengan cara menjadikan indomie sebagai sponsor event yaitu kegiatan yang dilakukan dengan melakuakan roadshow atau membuat acara-acara meriah di suatu wilayah ataupun tempat. Dengan melakukan kegiatan event ini kita selaku  produsen dan masyarakat sebagai konsumen serasa lebih dekat dengan perusahaan ataupun produk yang ditawarkan. Event juga bertujuan menawarkan dan mempromosi malah menjual produk yang ditawarkan. Biasanya event ini menghadirkan orang-orang terkenal dan nerpengaruh juga publik figur seperti artis, motivator dan lain sebagainya sebagai daya tarik dari acara tersebut. Salah satu dari kegiatan event yaitu seperti : Indomie menggelar ajang membuat lagu “jingle” untuk pelajar SMA, acara tersebut berjudul Jingle Dare. Hal ini dimaksudkan untuk lebih meningkatkan brand awareness remaja/pelajar mengenai  produk indomie. Indomie melihat remaja/pelajar sebagai customer masa depan. Jadi, sejak sekarang Indofood mulai memberikan semacam edukasi mengenai Indomie.


Image result for Indomie menggelar ajang membuat lagu “jingle” untuk pelajar SMA
Indomie Jingle Dare
Indofood juga melakukan promosi melalui pembuatan shop sign yaitu membuat pesan-pesan yang menarik tentang produk yang kita tawarkan berupa spanduk dan itu kita beri secara cuma-cuma dan gratis kepada pihak warung dan  kedaikedai yang berada di seluruh penjuru negeri Indonesia dengan juga menampilkan nama toko, kedai dan warung serta pemiliknya. Namun dengan  pihak warung atau kedai juga harus bekerjasama dengan pihak produsen dalam hal memasarkan produk yang ingin di pasarkan. Dalam hal ini kedua belah pihak saling mendapat keuntungan dan sampai saat ini startegi pemasaran ini masih digunakan dan berjalan lancar sampai saat ini. Salah satu contohnya  pemasarannya yaitu seperti spanduk nama burjo dengan tema Indomie untuk setiap Burjo di Yogyakarta. Itulah strategi yang paling efektif yang dapat dijalankan oleh pihak PT. Indofood dan sampai saat ini strategi ini masih digunakan dan penulis juga sependapat dengan apa yang dilakukan oleh pihak PT. Indofood. Di Yogyakarta, terdapat banyak sekali warung yang menyediakan menu mie instan (disebut Burjo). Sehingga pada benak konsumen tertanam bahwa  burjo hanya menjual produk Indomie. Hal ini juga merupakan bagian dari marketing mix Indomie.

Indofood meluncurkan strategi marketing yang lebih komprehensif yang lebih menunjukkan jati diri Indofood sebagai market leader. Hampir semua brand dalam portfolio-nya disegarkan kembali dengan kampanye baru maupun  peluncuran produk baru. Indomie disegarkan dengan kampanye “Selera  Nusantara” yang lebih modern.

 Salah satu promosi indomie yang cukup unik adalah dengan mengajak konsumen untuk bercerita seputar pengalamannya bersama indomie. Dengan tema “Semua orang punya cerita Indomienya, apa ceritamu?”, Cara ini juga tergolong cukup sukses dilihat dari antusiasme masyarakat dalam mengirim cerita-ceritanya tersebut dan dimuat dalam media elektronik yaitu iklan televisi. Dan melalui kampanye ini juga, Indomie menguatkan Brand Engagement-nya dengan para  pecinta Indomie dan tentunya akan semakin menguatkan Brand Loyalty terhadap Indomie.


Related image
Promosi Indomie 

a.       New Wave Marketing is all about Conversation, Communitization and Collaboration

Bagaimanapun tren pemasaran saat ini tidak lagi efektif kalau hanya mengandalkan iklan semata, walaupun Indomie tetap menggunakan media massa konvensional (TV, majalah, koran, dll) sebagai kampanye offline, tetapi Indomie menyadari bahwa media dan komunitas online adalah media komunikasi yang efektif saat ini. Maka dari itu dengan  berkolaborasi secara tidak langsung untuk melakukan conversation tentang Brand Experience dengan Indomie. Dengan cerita-cerita yang diposting secara langsung di Fan Page Indomie melalui Facebook, maka komunitas  pecinta Indomie menjadi connect satu sama lain dengan cerita yang unik dari setiap orang.


Image result for PROMO PRODUK INDOFOOD INDOMIE
Promosi Indomie

b.      Story Telling creates Brand Advocates

Tema yang diusung adalah cerita tentang pengalaman bersama dengan Brand Indomie, sebuah tema yang mengajak para pecinta Indomie untuk menyebarkan cerita-cerita unik pengalaman pribadi bersama dengan Indomie. Sadar tidak sadar semakin banyak Brand Advocates atau Evangelist Brand Indomie yang semakin memperkuat Brand Image dan Brand Loyalty lewat cerita-cerita mereka.

c.       Indomie is a Legacy Brand that has a Great Charisma

Harus diakui bahwa Indomie adalah Brand legacy yang memiliki karisma yang luar biasa. Sudah berapa banyak brand yang mencoba untuk menggeser posisi Indomie di persepsi pasar, namun walaupun ada yang nyaris berhasil menggeser Indomie, tetap saja Indomie menjadi Top-Of- Mind.
Perusahaan membutuhkan usaha intensif yang dilakukan dengan sungguh-sungguh untuk memperbaiki posisi perusahaan dalam persaingan. Oleh karena itu, Indomie menerapkan strategi intensif yaitu penetrasi pasar, pengembangan pasar dan pengembangan produk.

d.      Penetrasi Pasar

Dalam kaitannya untuk melakukan penetrasi pasar dan melakukan  perlawanan terhadap Mie Sedaap, Indofood melakukan integrated marketing. Kreativitas pesan yang disampaikan mencerminkan  personifikasi merek Indomie sebagai mie instan keluarga yang lezat dan  bergizi. Dalam iklan versi Gita Gutawa, misalnya, Indomie terlihat mempertegas kembali bahwa segmentasinya adalah remaja dan keluarga. Sementara itu, mereka juga menggelar kegiatan Indomie Jingle Dare untuk  pelajar SMU, mensponsori acara Indonesian Idol, Mama Mia, serta kegiatan ibu-ibu PKK.

e.       Pengembangan Pasar

Salah satu channel distribusi yang telah dipunyai Indofood adalah warung indomie. Cara yang digunakan untuk mengefektifkan warung tersebut adalah dengan mengajarkan para pengelola warung membuat Indomie, mendukung warung-warung mereka dengan spanduk, sekaligus memonitor ketersediaan produk Indomie.

Related image
Resto Indomie bang Adek di Tomang, Jakarta Barat
Contoh yang lain adalah dengan mendistribusikan produknya sampai ke warung-warung kecil. Dengan dukungan Indomarco,  perusahaan distribusi milik Indofood, mie-mie milik Indofood tanpa kesulitan berhasil menembus warung-warung kecil tersebut.

f.        Pengembangan Produk

Dalam kondisi persaingan yang ketat dan dalam kondisi konsumen yang menginginkan variasi rasa beragam, Indofood menanggapinya dengan melakukan diversifikasi produknya. Pengembangan produk baru tersebut untuk dilakukan untuk meningkatkan penjualan Indofood dan sekaligus menghadang pergerakan kompetitor. Pada tahun 2004, Indofood memanfaatkan Sarimi dan Supermi untuk menghadang laju Mie Sedaap. Indofood meluncurkan Supermi Sedaaap yang notabene punya tipografi  brand yang mirip dengan Mie Sedaap. Kalau Mie Sedaap memakai tagline “Jelas Terasa Sedaapnya”, Supermi Sedaaap memakai tagline“Pasti Sedaaapnya”.

Pada tahun 2006, meluncurkan varian baru, Indomie Goreng Kriuk dengan 3 Diva. Padahal, kata “Kriuk” sudah lebih dulu digunakan oleh Mie Sedaap. Pada tahun 2007, Indofood luncurkan Sarimi Soto Koya, dengan Luna Maya sebagai endorser-nya. Setelah itu, pada tahun 2008, Indofood meluncurkan Supermi Go: Gobang (goreng bawang), Gokar (goreng kari), dan Goso (goreng soto).

Indofood juga mempunyai ide melalui cara menggagas Indomie dengan konsep hidup sehat. Dengan identiknya produk Indomie terhadap MSG, maka Indomie mengusung produk yang bernuansa Hijau (Go Green) yakni Indomie Goreng Cabe Ijo. Terbukti pada bulan Juni 2013 Indomie “Goreng Cabe Ijo”  berhasil mendapatkan penghargaan “Peduli Gizi 2013”. Strategi pemasarannya antara lain:

·         Current User Identify
Untuk meremind konsumen mengenai eksistensi  produk target Indomie Audience Potential Buyer yakni mereka yang selama ini tidak mengkonsumsi Indomie dikarenakan MSG/ identik  produk tidak sehat Brand Awareness yakni agar market baru tahu terhadap produk baru Indomie ini dan dapat mengetahui diferensiasinya  baik terhadap produk-produk Indomie sebelumnya maupun determine dengan produk pesaing. Project Brand Purchase Intention agar konsumen yang melihat produk ini tertarik dan tergerak untuk membeli baik untuk sekedar coba-coba mau pun konsumsi berkelanjutan.

·         Message Strateghy: Point of Different
Yakni agar konsumen notice bahwa  produk kali ini beda Identify dan unik dibanding produk sebelumnya maupun produk pesaing : mie instan yang sehat. Target Audience Creative Strateghy: Informational Appeals dengan mengekspos produk itu sendiri: ingredientsnya, tampilannya, rasa dan manfaatnya.

·         Menggunakan Brand Ambassador
Menggunakan Brand Ambassador yang identik dengan image sehat misalnya Nadya Hutagalung atau Denny Santoso. Menyediakan booth tester disupermarket-supermarket besar untuk menyediakan tester produk hingga para sales yang memberikan informasi pada pelanggan di booth tersebut Marketing Mengadakan kegiatan kesehatan seperti Sarapan Sehat Bersama Indomie (sambil jalan pagi massal) Promosi melalui social media dan kontes-kontes virtual (foto bersama Indomie kreasimu, dsb).

·         Phyical evidence
Perangkat yang dipergunakan oleh pihak indofood untuk memperkenalkan indomie secara luas bisa dilihat dari bentuk kemasan yang mempunyai daya tarik bagi para konsumennya, karena terlihat sangat menarik dan membuat konsumen ingin mencobanya. Kualitasnya sangat baik, dikemas secara baik, ditata dalam dus sehingga pihak indofood secara tidak langsung memberikan pelayanan yang terbaik bagi para konsumen.

Mengapa indomie dapat terkenal hingga mancanegara? Indomie secara tidak langsung terpromosikan karena sering menjadi salah satu bantuan makanan untuk korban bencana alam baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Banyak warga negara Indonesia di negara lain yang sering membawa produk ini ke negara mereka tinggal sebagai salah satu makanan instant favorit. Indomie kini bukan hanya dapat dijumpai di Indonesia, tetapi juga di Amerika Serikat, Australia, berbagai negara di Asia, Afrika bahkan Eropa.

7.      Customer Relationship (Manajemen Hubungan Pelanggan)

a.       Noodle Community

Melalui jaringan Noodle Community, Indofood bisa menjalin hubungan baik dengan customer. Dalam beberapa negara maju, noodle atau mie sudah diapresiasi dan memiliki komunitas tersendiri bagi penggemarnya. Sebagai contoh, Australia memiliki komunitas bernama Noodle Culture. Ini adalah cara bagi Indomie untuk menembus  pangsa pasar tersebut dan merebut hati komunitas Noodle Culture.

Bagi orang-orang seperti mereka, memakan mie adalah suatu  bagian dari culinary taste, apalagi dengan bermacam varian rasa. Jadi mie instant dapat dipandang sebagai makanan yang bercita rasa dan bukan sekedar makanan darurat seperti pada kondisi bencana alam yang kita ketahui. Sedangkan untuk negara yang belum memiliki komunitas ini, Indomie dapat masuk sebagai pioneer untuk membuat komunitasnya.

Noodle shop di Indonesia yaitu warkop atau warung kopi.Warkop  biasa menjual kopi, susu, dan Indomie. Sesuatu yang sangat lazim ditemukan di Indonesia, namun langka di negeri lain. Hal ini dapat dikemas dalam bentuk berbeda. Konsep Noodle Shop adalah menjadi tempat nongkrong seperti layaknya Coffee Shop, namun menu utama di sini adalah Indomie.

b.      Distribution Channel

Indomie biasanya didistribusikan dalam jumlah besar melalui supermarket / hypermarket, seperti Carrefour, HERO, WalMart, 7 Eleven dan banyak supermarket lainnya. Selain melalui swalayan, Indomie juga bisa dijual melalui Warkop atau Noodle Shop yang diusulkan dalam inovasi ini. Noodle Community yang sebelumnya diterangkan juga memiliki channel untuk mengadakan event sebagai sesama pecinta mie, di sinilah Indomie bisa berkonstribusi ke dalam market tersebut.

c.       Partner

Partner penting bagi Indomie dalam proses “Go International” adalah Supermarket dan Noodle Shop. Dengan menjadi supplier dari tempat-tempat tersebut maka Indomie akan memiliki konsumen tetap dan siap untuk ekspansi ke negara-negara lain.

d.      Health Institute

Selain itu Indofood memiliki akses dengan institut-institut kedokteran untuk mengklarifikasi seberapa berbahaya dampak mie instant yang dikonsumsi secara berlebihan dan penyuluhan mengenai frekuensi makan mie berikut dengan analisis nutrisi yang dibutuhkan para pecinta mie supaya tetap hidup sehat dengan menikmati makanan kesukaan mereka.

e.       Supply Chain / Activity Configuration

Yang dibutuhkan oleh Indomie untuk “Go International” dalam supply chain dan activity adalah pabrik yang siap untuk dijalankan di negara-negara besar. Event Management untuk mengadakan event dengan Komunitas Noodle. Advertising Management untuk membentuk konsep advertisement yang berbeda-beda sesuai dengan target market tiap negara. Business Branch Manager sebagai badan manajemen dari setiap negara tempat ekspansi. Logistik apabila diperlukan untuk menekan cost dari export.

f.        Media cetak dan elektronik

Lagu dan banner. Iklan seorang rapper bernama Jesse Two Ocean (J2O) dari London, Inggris menyanyikan lagu RAP tentang kegemaran kesehariannya mengkonsumsi Indomie yang berjudul ”Indomie”. Diproduksi oleh Acen.


Image result for iklan indomie Jesse Two Ocean
Rapper Asal London, Jesse Two Ocean 

Di salah satu ruas jalan tol menuju kota Makah, ada banner raksasa yang memuat iklan Indomie sebagai bukti betapa makanan satu ini sudah menancapkan kekuasaannya sebagai salah satu produk makanan yang digemari di Saudi. Iklan-iklan Indomie pun memiliki jam tayang cukup tinggi di beberapa stasiun televisi lokal Saudi. Sering juga menjadi sponsor acara-acara local. Indofood sendiri selaku produsen dan distributor Indomie punya pabrik dan kantor di Saudi.
Image result for pabrik indomie di saudi
Iklan Indomie di Saudi Arabia
8.      Pricing Strategy (Strategi Penentuan Harga)

Penetapan harga produk mie instan di Indonesia berbeda dengan produk Indofood lainnya, hal tersebut dikarenakan dalam menentukan harga mie instan Indofood membidik 2 target pasar yaitu kalangan menengah ke atas dan kalangan menengah ke bawah. Untuk membidik target menengah ke atas, Indofood menggunakan Indomie sebagai produk yang digunakan. Dengan sudah dimilikinya brand mie instan dan produk yang lebih elegan, strategi harga Indomie ditentukan dengan memilih strategi harga di atas rata-rata pesaing atau sedikit lebih mahal, namun juga diimbangi dengan kualitas produk yang baik. Sementara itu untuk target mengah ke bawah, Indofood meluncurkan Supermi dan Sarimi, dan strategi harga yang digunakan ialah menggunakan strategi harga sama dengan rata-rata pesaing.

Namun di luar negeri, harga Indomie masih tergolong murah jika dibandingkan dengan mie instan dari negara lain. Indomie dapat dibeli secara satuan per bungkus, dapat juga dibeli dengan paket per 5 bungkus dan paket 1 kardus yang berisi 30 atau 40 bungkus indomie. Harga indomie relatif ekonomis, di Indonesia pada tahun 2014 sebesar Rp 1.800,00. Di tahun 2010 indomie dihargai Rp. 1.350,00 per bungkusnya atau sekitar 10 sen dolar Amerika. Di Australia, tahun 2014 indomie dijual dengan harga 69 sen per bungkusnya atau Rp5.700,00, sedangkan di Amerika Serikat pada tahun 2009, indomie biasa dijual dengan harga 1 dolar per 3 bungkusnya, dan dapat ditemukan di berbagai supermarket Asia seperti Lion Supermarket, Marina Foods atau Ranch 99.

Metode penetapan harga yang dipilih adalah metode mark up pricing, karena dengan metode ini dapat menentukan laba yang kita inginkan. Selain itu metode ini merupakan metode yang paling mudah dan hanya menetapkan laba yang di inginkan . Contohnya yaitu laba yang diinginkan dari penjualan indomie adalah 50%. Cost/unit=Rp 900. Harga mark up=Rp900:(1-0,5)=Rp 1.800/pcs. Indomie akan dijual dengan harga yang rendah terlebih dahulu. Selain itu indomie akan menjadi sponsor-sponsor event yang besar dan sumbangan kemanusiaan dengan tujuan agar produk ini lebih dikenal oleh masyarakat luas. Biaya event dan kemanusiaan dibebankan ke produk=Rp150/pcs. Image=Rp50/pcs=Rp 200/pcs. Harga akhir yang diambil adalah Rp2.000/pcs.

Bahan pengawet merupakan salah satu zat yang memang diperlukan dalam distribusi makanan yang diawetkan. Tanpa bahan ini maka setiap makanan akan menjadi cepat busuk dan kadaluwarsa dan tidak layak dimakan atau dikonsumsi. Tentu saja semakin sedikit campuran bahan pengawetnya akan menjadikan produk ini mahal karena harus ditanggung dengan sistim distribusi secara khusus yg menghemat waktu dan kalau ada yg kadaluarsa harus dimusnahkan. Tentu saja produsen makanan akan berhitung dengan cermat mana yang akan didahulukan. Di negara seperti Taiwan yang menuntut adanya bahan pengawet yang berkadar rendah, maka mie instant akan cepat kadaluarsa sehingga menjadi lebih sedikit mahal karena cepat rusak.
                   
9.      Corporate Social Responsibility (CSR) Strategy

CSR yang dilakukan oleh Indofood bertujuan agar perusahaan dapat lebih dekat dengan masyarakat. Indofood terus melakukan concern terhadap lingkungannya atau program tanggung jawab sosial yang merupakan perwujudan dari misi Perseroan yakni “Memberikan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat dan lingkungan secara berkelanjutan”. Berikut adalah CSR yang dilakukan oleh Indofood baik di dalam maupun di luar negeri :

a.       Pembangunan Sumber Daya Manusia

Indofood meyakini pendidikan sebagai faktor utama dalam pembangunan sumber daya manusia. Dukungan Perseroan diwujudkan dengan cara membuka kesempatan bagi masyarakat untuk mengikuti pendidikan formal maupun non-formal, mendukung kegiatan pengembangan riset, dan meningkatkan kompetensi para guru.

b.      Beasiswa Indofood Sukses Makmur (BISMA)

Indofood memberikan beasiswa bagi anak-anak karyawan yang berprestasi bertujuan agar mendorong siswa yang merupakan putra putri dari karyawan Indofood untuk sepenuhnya menggali  potensi diri. Selain itu juga memberikan beasiswa kepada mahasiswa berprestasi dari Perguruan Tinggi di Indonesia dan juga menyediakan tunjangan dana riset bagi mahasiswa berprestasi yang akan menyelesaikan skripsi dan tugas akhir.

c.       Indofood Riset Nugraha (IRN)

IRN merupakan program pemberian bantuan dana untuk kegiatan penelitian di bidang pangan, terutama berkaitan dengan peningkatan kualitas pangan, serta penganekaragaman pangan dalam rangka mendukung ketahanan pangan nasional. Bantuan diberikan kepada para mahasiswa S1 yang sedang menyelesaikan skripsinya.

d.      Program Bantuan Sarana Pendidikan

Guna mendukung pendidikan, Indofood mengelola sekolah-sekolah yang berlokasi di sekitar area perkebunan yang meliputi SD hingga SMA. Selain itu juga membangun tiga sekolah baru di area perkebunan Tirta Agung dan Artha Kencana di Kabupatan Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Indofood membagikan buku ensiklopedi Pustaka Anak Nusantara dan kumpulan buku dongeng cerita rakyat Indonesia ke ratusan perpustakaan SD dan SMP di seluruh Indonesia serta memberikan dukungan berupa alat peraga edukasi kepada anak-anak usia Pra Sekolah/ Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

e.       Layanan Mobil Klinik SUN

Memberikan edukasi mengenai pentingnya peningkatan gizi masyarakat dengan menyediakan layanan kesehatan, konsultasi dan pendidikan nutrisi bagi masyarakat.

f.        Partisipasi Aktif dalam Kegiatan Komunitas

Indofood memberikan kepedulian bagi pembangunan masyarakat, diantaranya :

·         Rehabilitasi Rumah Tinggal

Indofood mendukung program rehabilitasi rumah-rumah dalam kondisi buruk, membantu memperbaiki rumah-rumah di wilayah kumuh di Cilincing, Jakarta Utara.

·         Kegiatan Sosial dan Keagamaan

Indofood berbagi kasih dilaksanakan pada peringatan hari besar keagamaan seperti Natal diwujudkan dalam bentuk pemberian paket produk dan peralatan sekolah kepada yang membutuhkan. Selain itu terdapat MTQ bertujuan untuk meningkatkan kemampuan membaca Al Quran bagi anak-anak karyawan Indofood dan masyarakat di sekitar area perkebunan serta tiap tahun memberikan sumbangan qurban untuk memperingati hari Idul Adha.

g.      Peningkatan Nilai Ekonomi

·         Kemitraan dengan Petani
Indofood memberikan pelatihan pada para mitra yang terdiri dari petani kentang, singkong, gula kelapa, cabai dan kelapa sawit melalui bimbingan dan pendampingan di bidang pembudidayaan, penanaman, pemanenan dan pasca pemanenan komoditas agar produktivitas meningkat.

·         Pemberdayaan Wanita melalui Program Pojok Selera
Diperuntukkan bagi para istri petani dan keluarga karyawan perkebunan dengan memberikan pelatihan pembuatan

·         Program UKM
Manfaat yang diberikan berupa program pelatihan, dukungan promosi dan bantuan fasilitas kredit perbankan serta berbagai asuransi, seperti asuransi kebakaran, kesehatan dan kecelakaan.

·         Program Mahesa
Indofood menyumbangkan ternak kerbau, sapi dan peralatan pertanian bagi para petani dan peternak.


Image result for bantuan korban bencana dari indofood

h.      Solidaritas Kemanusiaan

·         Memberikan bantuan kepada para korban perang, yakni di Pakistan.
·         Bantuan kepada penduduk yang terkena bencana alam seperti  banjir, tanah longsor, gempa bumi, dan lain-lain baik itu di dalam negeri ataupun di luar negeri. Produk indofood berupa mie instan itu akan menjadi makanan favorit yang paling mudah didapat terutama pada masa tanggap darurat.
Image result for bantuan korban bencana dari indofood


10.  Lisensi

Indofood juga memasarkan salah satu produk mie nya yaitu Indomie dengan menggunakan cara lisensi kepada Pinehill Arabia Food Limited (Saudi Arabia), De United Food Industries Limited (Nigeria), dan yang terbaru adalah Indoadriatic Industry (Serbia) yang ketiganya memperoleh hak untuk menggunakan merek Indomie di negaranya masing-masing. Bahkan, di Nigeria, yang merupakan pasar mie instan terbesar ke-13 di dunia, Indomie sudah seperti makanan pokok dan dianggap sebagai makanan asli Nigeria sendiri. Cara lisensi ini tentu sangat efektif salah satunya dengan tujuan agar produk Indofood dapat diterima dengan baik di negara asing baik dari segi masyarakat ataupun sesama perusahaan lain.

11.  Joint Venture

a.      PT Nestle Indofood Citarasa Indonesia

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk di tahun 2005 mencapai kesepakatan denangan perusahaan asal Swiss, Nestle S.A, untuk mendirikan perusahaan joint venture yang bergerak di bidang manufaktur, penjualan,  pemasaran, dan distribusi produk kuliner di Indonesia maupun untuk ekspor.

Kedua perusahaan sama-sama memiliki 50% saham di perusahaan yang diberi nama PT Nestle Indofood Citarasa Indonesia. Baik Indofood maupun  Nestle percaya, mereka dapat bersaing secara lebih efektif di Indonesia melalui  penggabungan kekuatan dalam bentuk perusahaan dan tim yang berdedikasi untuk itu.

Menurut Anthoni Salim, Dirut & CEO ISM, pendirian usaha patungan ini akan menciptakan peluang untuk memanfaatkan dan mengembangkan kekuatan yang dimiliki kedua perusahaan yang menjalin usaha patungan tersebut. Dalam kerjasama ini, ISM akan memberikan lisensi penggunaan merek-mereknya untuk  produk kuliner, seperti Indofood, Piring Lombok, dan lainnya kepada perusahaan  baru ini. Sementara itu, Nestle memberikan lisensi penggunaan merek Maggi-nya. Perusahaan patungan ini memulai operasinya pada 1 April 2005.

Perusahaan joint venture ini berfokus di bisnis kuliner (bumbu penyedap makanan). Termasuk juga pengembangan inovasi untuk bumbu bumbu produk mie instan Indofood.

b.      PT Indofood Asahi Sukses Beverage

Pada Februari 2014, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk melakukan kerja sama (joint venture) dengan perusahaan asal Jepang, Asahi Group Holdings Southeast Asia Pte. Ltd. Perusahaan gabungan bernama PT Indofood Asahi Sukses Beverage itu pun kemudian melahirkan produk baru berupa minuman teh hijau. Joint Venture ini tentu bagi Indofood untuk mengembangkan produk mereka di pasar minuman non-alkohol yang memang belum begitu lama mereka masuki. Sebenarnya masih banyak strategi Joint Venture yang dilakukan PT Indofood, tapi setidaknya Joint Venture dengan Nestle dan Asahi adalah yang  paling signifikan.
12.  Akusisi
Pada Tahun 2007 PT Indofood mencatatkan saham Grup Agribisnis di Bursa Efek Singapura dan menempatkan saham baru serta mengakuisisi 64,4% kepemilikan saham Lonsum, sebuah perusahaan perkebunan yang berbasis di Singapura. Akuisisi ini tentu penting terutama untuk resource bahan baku  pembuatan mie jika dihubungkan dengan produksi mie instan. Di tahun 2013 PT Indofood juga melakukan pergerakan yang signifikandengan mengakuisisi semua saham PT Pepsi-Cola Indobeverages. Transaksi ini menelan biaya sekitar 30 juta dollar AS. Menurut Anthoni Salim, Dirut & CEO ISM mengatakan pengakuisisian ini akan mengukuhkan posisi mereka untuk menjadi salah satu pemain utama di industri minuman non-alkohol di Indonesia dan mempercepat pertumbuhan perusahaan.



BAB III
PENUTUP
1.      Kesimpulan
PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Merupakan produsen berbagai jenis makanan dan minuman, dalam beberapa dekakde ini indofood telah bertransformasi menjad total food solution dengan kegiatan operasional yang mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan, mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk siap jual di pasaran.
Tujuan pendirian PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. Di antaranya untuk memperluas bidang usaha secara terus menerus melalui bidang usaha internal maupun pengembangan usaha strategis, mensuplai daerah lain yang kekurangan persediaan barang dan berperan serta dalam pelestarian lingkungan hidup dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
2.      Saran
Pada pembahasan ini menjelaskan tentang sejarah dan profil Perusahaan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. termasuk juga produk-produk, dan perkembangan perusahaan. Dengan demikian diharapkan mahasiswa khususnya dan masyarakat pada umumnya menjadi paham tentang Perusahaan produsen Makanan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.
Demikianlah makalah ini penulis buat, semoga apa yang disajikan memberikan ilmu dan informasi. Selanjutnya kesempurnaan makalah ini penulis mohon saran dan kritik guna memperbaiki kesalahan dikemudian hari.




DAFTAR PUSTAKA



Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH PASAR PERSAINGAN TIDAK SEMPURNA